Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

TENTANG KITA DAN QUOTE PINJAMAN (Sebuah Catatan Sederhana)

Gambar
         Beberapa menit sebelum menulis ini, saya terkejut membaca sebuah postingan di akun facebook seseorang soal penulis terkenal bernama Tere Liye. Saya kira banyak orang tidak asing dengan nama ini karena tulisannya (bagi banyak kalangan – saya sendiri baru membaca satu bukunya berjudul “Tentang Kamu” dan saya menemukan tidak banyak hal istimewa di dalamnya karena seakan saya digiring untuk mengikuti alur seperti yang biasa dipakai oleh Sidney Sheldon yang masyur itu). Selebihnya, saya mengenal Tere Liye dari banyaknya qoute yang sering dipakai sebagai caption para pengguna aktif media sosial. Mereka selalu mengutip satu dua penggal kalimat dari tulisan Tere Liye (barangkali tulisan dari bukunya maupun tulisan di akun media sosialnya) sambil tidak lupa meletakkan nama sang penulis di akhir kutipan itu. Banyaknya quote ini yang kemudian menjadi persoalan. Dalam postingan di facebook itu saya menemukan di kolom komentar sebuah foto screenshoot dari akun be...

MESTIKAH GEMPA DIKENANG? MESTIKAH TSUNAMI DIINGAT?

Gambar
gambar: www.nuamakara.com      Beberapa waktu ini, saya mendapati teman-teman dan sahabat saya di komunitas Kahe sedang giat-giatnya mempersiapkan sebuah proyek besar (saya tak mau menyebut ini kecil mengingat kerja mereka yang luar biasa). Pertanyaan sederhana adalah, mestikah peristiwa itu dikenang? Mestikah peristiwa itu diingat? Ingatan dan kenangan adalah dua hal yang punya hubungan sangat karib. Lalu, haruskah itu dilakukan untuk sebuah peristiwa yang sungguh menyedihkan? Saya sendiri menjadi sangat takut kalau mengenang peristiwa itu. Saya berusia belum genap empat tahun (keesokan harinya mestinya saya didoakan dalam perayaan ekaristi sebagai syukur atas ulang tahun kelahiran yang ke empat) ketika gempa dan tsunami menghajar pulau kelahiran saya itu. Bertahun-tahun sesudahnya, saya selalu terbangun di tengah malam dan akan mengatakan, “saya takut Gunung Api meletus”. Waktu itu saya belum paham benar kalau gempa dan tsunami yang terjadi kala itu tidak ...

PERBUDAKAN TUBUH WANITA: SEBUAH PENGINGKARAN ATAS HAK ASASI MANUSIA (Sebuah Kritik dalam Terang Teologi Tubuh)

Gambar
foto: vianney-leyn.blogspot.com Pendahuluan             Sebuah tayangan menarik di Metro TV bertajuk Kick Andy pada hari Jumat, 26 Oktober 2012 menampilkan sebuah kenyataan yang menyedihkan. Dalam tayangan itu dihadirkan beberapa orang yang menjadi korban pemerkosaan. Selain korban, dihadirkan juga anggota keluarga korban. Tayangan ini menjadi begitu mengejutkan karena korban pemerkosaan bukan hanya remaja puteri tetapi juga seorang ibu rumah tangga. Sang ibu rumah tangga ini ketika diperkosa umurnya kurang lebih 32 tahun. Menjadi tragis karena wanita pedagang sayur ini diperkosa oleh tiga pemuda yang masing-masing berumur 18 tahun, 17 tahun, dan 16 tahun. Sang ibu masih dalam tahap memulai kehidupan baru karena dia harus berjuang menghidupi kedua anaknya, dengan luka mendalam yang sangat menyedihkan itu.             Kick Andy juga menghadirkan beberapa orang yang...

TENGKORAK BUAT IBU

Gambar
http://variety.com/2017/film/asia/busan-mouly-surya-marlina-sales-deals-1202588000/             Alexandra termangu di balik jeruji. Terdiam memandangi halaman lembaga pemasyarakatan yang tak begitu enak untuk dipandang. Debu beterbangan di sana. Hanya beberapa bougenvil tak terawat yang menampilkan pesona hijau. Tak menarik sedikitpun buat Alexa – demikian ia biasa disapa – yang tak pernah suka berjalan-jalan di halaman itu. Hampir lima tahun keberadaannya di tempat ini tetapi ia lebih betah berada di dalam kamarnya walaupun sebenarnya tak layak disebut kamar. Ia tetap suka berada di tempat ini dan sepertinya ia tak ingin pergi dari tempat ini, pergi dari rutinitasnya sebagai seorang narapidana.             “Alexa...aku ingin berbicara denganmu!” seorang gadis lain muncul mengejutkan Alexa. Alexa tahu kalau gadis ini mencintainya sejak mereka berkenalan dua tahun yang l...